penempatan anak luar biasa di sekolah inklusi dapat dilakukan dengan berbagai model sebagai berikut:
1. Kelas reguler (inklusi penuh)
2. Kelas reguler dengan cluster
3. Kelas reguler dengan pull out
4. Kelas reguler dengan cluster dan pull out
5. Kelas khusus dengan berbagai pengintergrasian
6. Kelas khusus penuh
Kegiatan pembelajaran dalam seting inklusi akan berbeda baik dalam strategi, kegiatan, media, dan metode. Dalam seting inklusi, guru hendaknya dapat mengakomodasi semua kebutuhan siswa di kelas yang bersangkutan termasuk membantu mereka memperoleh pemahaman yang sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
Hambatan belajar dapat berasal dari kesulitan menentukan strategi belajar dan metode belajar lainnya sebagai akibat dari faktor-faktor biologis, psikologis, lingkungan, atau gabungan dari beberapa faktor tersebut. Sebagai contoh gangguan sensoris seperti hilangnya penglihatan atau pendengaran, merupakan hambatan dalam memperoleh masukan informasi dari luar. Disfungsi minimal otak mungkin akan berakibat yang cukup serius terhadap konsentrasi.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada model kelas tertentu mungkin berbeda dengan pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada model kelas yang lain. Pada model Kelas Reguler (Inklusi Penuh), bahan belajar antara anak luar biasa dengan anak normal mungkin tidak berbeda secara signifikan; namun pada model Kelas Reguler dengan Cluster, bahan belajar antara siswa luar biasa dengan siswa normal biasanya tidak sama, bahkan antara sesama siswa luar biasa pun dapat berbeda.
Kamis, 06 Mei 2010
Penempatan Anak Berkebutuhan Khusus di sekolah Inklusi
Diposting oleh berpikir realistic di 06.08
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar